Borneo

Google Translate

Sabtu, 30 Januari 2010

AYAM CINCANG TUMIS REBUNG



Mungkin.. anda bosan dengan hidangan daging ayam.. yang di goreng atau di sayur

nah ini... ada resep yang patut anada coba yaitu Ayam Cincang Tumis Rebung

Bahan-bahannya :

150 g daging ayam, cincang kasar
2 sdm tepung kanji
2 sdm minyak sayur
2 siung bawang putih, cincang halus
2 batang daun bawang atau batang blalo, potong kasar
50 g wortel, iris kecil panjang
100 g rebung muda kalengan, iris tipis
2 sdm saus tiram
1 sdm saus cabai botolan
1 sdm kecap asin
1/2 sdt merica hitam bubuk
1 sdt garam
100 ml air/kaldu
1/2 sdt tepung kanji, larutkan dengan sedikit air

Cara membuat:

Aduk ayam cincang dengan tepung kanji hingga rata. Sisihkan.
Tumis bawnag putih hingga kuning dan harum.
Masukkan daging ayam, aduk hingga berubah warna.
Masukkan daun bawang dan wortel, aduk hingga layu.
Masukkan rebung dan bumbu serta air. Aduk rata dan didihkan.
Tuangi larutan tepung kanji, didihkan hingga kental. Angkat.
Sajikan panas.

Kamis, 28 Januari 2010

Cinta Laki-Laki Biasa

ini merupakan kisah yang sering terjadi di dalam kehidupan...

terkadang masyarakat menilai seseorang dari penampilan,jabatan, dan kekayaan..

tetapi itu semua hanyalah sementara..

berikut ini adalah sebuah kisah tentang Cinta seorang laki-laki biasa... selamat membaca^^

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. 


Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.

Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.

Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.

Kamu pasti bercanda!

Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.

Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.

Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!

Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.

Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?

Nania terkesima.

Kenapa?

Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.

Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!

Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!

Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.

Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.

Tapi kenapa?

Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.

Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.

Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!

Cukup!

Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?
Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.

Mereka akhirnya menikah.

***

Setahun pernikahan.

Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka.

Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.

Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.

Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.

Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.

Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!

Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.

Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.

Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!

Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?

Rafli juga pintar!

Tidak sepintarmu, Nania.

Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan. Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.

Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.

Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli!

Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.

Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.

Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.

Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..

Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.

Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!

Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.

Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.

Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.
Cantik ya? dan kaya!

Tak imbang!

Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.

Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

***

Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya.

Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!

Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.

Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.

Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.

Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.

Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.

Masih pembukaan dua, Pak! Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.

Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.

Dokter?

Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.

Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat?

Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.

Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.

Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.

Pendarahan hebat!

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.

Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.

Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.

Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.

***

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.

Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.

Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.

Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..

Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.

Nania, bangun, Cinta? Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.

Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,

Nania, bangun, Cinta? Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.

Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.

Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.

Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.

Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.

Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.

Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?

Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.

Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.

Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.

Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.

Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!

Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.

Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!

Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.

Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?

Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?

Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.

Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.

Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.

Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat..

Minggu, 24 Januari 2010

Lawang Sewu



Lawang Sewu ? Bila pertanyaan ini tertuju kepada gw, jawaban gw [mungkin] akan bersinggungan dengan tempat horor, angker, eksotis dan indah. Ya, indah sekaligus mistis, kenapa ? karena ini adalah kenyataan. Entah percaya atau tidak tergantung anda menyikapinya [agak sedikit mirip dengan suatu slogan tayangan misteri di salah satu stasiun televisi rupanya

Lawang sewu merupakan salah satu sosok bangunan yang berdiri tegak, tegar menatap perkembangan kota Semarang. Letaknya tepat di jantung utama kota tersebut, di salah satu sisi persimpangan Tugu Muda, strategis, terbuka luas dan mudah sekali menemukannya [kalau sampai kesasar kebangeten banget Tempat ini secara hukum berada di bawah kekuasaan dinas PJKA [kelihatannya sekarang instansi ini berubah nama menjadi perum atau persero]. Bangunannya tegak berdiri selama [mungkin] seabad lebih, dibangun oleh bangsa Belanda yang sempat merasakan nikmatnya bumi Nusantara.

Kenapa dinamakan Lawang Sewu ? Lawang Sewu terdiri dari kata Lawang dan Sewu. Lawang artinya adalah pintu, dan Sewu berarti seribu. Bila diartikan secara harfiah menjadi Seribu Pintu. Entah siapa yang menamakan bangunan tersebut dengan Lawang Sewu, yang jelas nama tersebut tetap lekat hingga saat ini. Dari namanya jelas komponen pintu menonjol, karena pintu yang terdapat di ruangan ini sangat banyak [penulis belum pernah menghitung secara pasti]. Kabarnya, dulu bangunan ini adalah bangunan untuk pengurusan administrasi dan kemiliteran bangsa Belanda yang ada di Semarang.

Bangunan Tugu muda terbuat dari campuran bata, semen, pasir, kayu [jati tentunya], sebenarnya komponen dasarnya biasa saja, seperti bangunan saat ini. Namun ada beberapa yang membedakannya dengan bangunan-bangunan kontemporer, diantaranya adalah kualitas bahan bangunan, desain, serta tentu saja kualitas pengerjaannya. Lantai yang digunakan masih tetap sama, pondasi yang menopang keseluruhan bangunan belum banyak berubah, panel jendela dan pintu [sebagian besar] masih relatif sama, bahkan material untuk teras belum berubah, mungkin hanya mengalami pengecatan di sana sini.

Struktur bangunan terdiri dari dua buah lantai, ruangan bawah tanah, serta beberapa bangunan yang berdiri terpisah [kelihatannya sekitar 4 buah bangunan kecil mengelilinginya]. Lantai pertama [akhir-akhir ini] kadang-kadang digunakan untuk menyelenggarakan ajang eksibisi, namun lantai kedua dan lantai bawah tanah biasanya tertutup untuk umum. Bangunan-bangunan penunjang yang mengelilinginya dibiarkan terbengkalai, kecuali salah satu bangunan yang terletak di sisi timur yang digunakan sebagai tempat tinggal.

Kondisi bangunan secara umum menurut penilaian masuk ke kategori memprihatinkan hingga sangat memprihatinkan. Mengingat kebesaran namanya yang disandang hingga kini, bangunan ini sangat tidak terawat, perawatan yang diberikan tidak sebanding dengan nilai historis yang terdapat disana. Kaca jendela yang terbuat dari kaca sudah banyak [sekali] yang pecah, beberapa pintu sudah rusak, rumput yang tinggi dan tak terawat di sisi tengah maupun belakang bangunan, lantai yang kotor dan kusam.

Lawang Sewu menyimpan nuansa mistis, hal ini bukan merupakan opini pribadi melainkan kenyataan yang sudah dibuktikan oleh berbagai pihak. Pemirsa tayangan misteri Dunia Lain yang ditayang kan di TransTV mungkin pernah menyaksikan uji nyali yang dilakukan di bangunan ini dan hasilnya peserta yang bersangkutan gagal untuk menyelesaikan tugasnya. Pada tayangan tersebut terlihat sosok bayangan menyerupai wanita berambut panjang dengan pakaian putih yang datang mendekat ke peserta uji nyali tersebut. Sosok tersebut terlihat jelas di rekaman video. Selain itu banyak sekali kejadian [kebanyakan masih berupa cerita] mistik yang disaksian oleh orang-orang di sekitar area Lawang Sewu.

Pernah tersiar kabar bahwa Lawang Sewu akan dijadikan hotel beberapa tahun silam, namun sepertinya hal tersebut tidak pernah terlaksana. Faktor penyebab tidak terlaksana pembangunan tersebut juga tidak jelas hingga sekarang.

Ada beberapa hal menarik sehubungan dengan Lawang Sewu, diantaranya adalah adanya lorong yang menghubungkan antara Lawang Sewu, SMAN 3 Semarang [di Jalan Bodjong atau Pemuda] dan SMAN 1 Semarang [jalan Mentri Soepeno]. Lorong tersebut digunakan oleh para pejuang kemerdekaan untuk lolos dari kejaran musuh. Pada saat saya menanyakan hal tersebut dengan salah satu orang yang “tahu banyak”, dia mengatakan bahwa lorong tersebut telah ditutup dan tidak diketahui keberadaannya. Sayang sekali bila hal tersebut tidak terdokumentasi dengan baik. Karena aset sejarah semacam ini sangat langka di dunia, mungkin bila para profesional dunia film berniat untuk mengangkatnya ke layar kaca ataupun layar perak dengan sedikit tambahan cerita yang kuat, pasti akan berpengaruh banyak.

Belum lagi mengenai kisah tengkorak yang ditemukan di salah satu ruangan bawah tanah yang [kabarnya] berjumlah sangat banyak, kemudian kisah pembantaian serta kekejaman perang yang pernah terjadi di bangunan ini.

Jumat, 22 Januari 2010

SIMULASI DAN KOMPUTASI TAMBANG

SIMULASI DAN KOMPUTASI TAMBANG,

tempat penimbunan

Tempat penimbunan dibagi menjadi dua, yaitu waste dump dan stockpile. Waste dump adalah suatu lokasi untuk pembuangan material berkadar rendah dan atau material bukan bijih yang harus digali dari pit untuk memperoleh bijih (material kadar tinggi) dalam suatu operasi tambang terbuka. Sedangkan stockpile digunakan untuk menyimpan material yang akan digunakan pada saat yang akan datang, tanah penutup atau pucuk yang dapat digunakan untuk reklamasi.

Pada umunya luas daerah yang diperlukan untuk waste dump adalah dua sampai 3 kali lipat daerah penambangan (pit). Hal ini disebabkan oleh:
1.Material yang telah dibongkar (loose material) berkembang 30-45% dibandingkan dengan material insitu.
2.Sudut kemiringan untuk setiap dump umumnya lebih landai dari pit.
3.Material pada umumnya tidak dapat ditumbun setinggi kedalaman dari pit.

Jenis dump dibedakan menjadi dua yaitu
Valley fill atau crest dumps.
Dapat diterapkan di daerah yang mempunyai topografi curam.
Elevasi puncak (dump crest) ditetapkan pada awal pembuatan dump.
Dump dibangun berdasarkan angle of repose.
Dumping akan mulai pada kaki dari dump final sehingga pada awal proyek jarak pengangkutan truk lebih panjang.
Pemadatan diperlukan untuk memenuhi persyaratan reklamasi.

Terraced dump yaitu timbunan yang dirancang ke atas.
Dapat diterapkan jika topografi tidak begitu curam pada lokasi timbunan.
Timbunan dirancang dari bawah ke atas. Tinggi tiap lift biasanya 20-40m.
Lift-lift berikutnya terletak dibelakang sehingga sudut keseluruhan (overall slope angle) mendekati yang dibutuhkan untuk reklamasi.

Pemilihan lokasi waste dump tergantung pada beberapa faktor yaitu :
Lokasi dan ukuran pit sebagai fungsi waktu
Topografi
Volume waste rock sebagai fungsi waktu
Batas konsesi pertambangan
Jalur penirisan yang ada
Persyaratan reklamasi
Kondisi pondasi
Peralatan penanganan material
Selama rancangan detil dapat dipertimbangkan beberapa lokasi yang berbeda untuk perbandingan faktor ekonomik

Kamis, 21 Januari 2010

Memahami Pasangan


Terkadang kita ingin dimengerti, tetapi kali ini kita harus mengerti pasangan kita..

Boleh dibilang, semakin dekat hubungan, maka semakin jelas perbedaan. Semakin erat hubungan, akan semakin banyak pula cobaan untuk memisahkannya. Mungkin apa yang dikatakan nenek benar. Kita harus harus saling pengertian, tenggang rasa dan saling memahami. Tapi, bagaimana caranya ? Apa yang harus kita lakukan ?


1. Jangan Memberi Nasihat
Apalagi bila pasangan dalam keadaan marah besar. Jangan pernah bertindak seolah-olah Anda sedang menasihatinya. Karena biasanya, orang yang sedang emosi tidak pernah merasa bersalah dan tidak butuh dinasihati.

Bila Anda nekad, maka dia akan menganggap Anda sok tahu dan suka mengkritik. Lebih baik, mendengarkan semua kemarahannya. Bila sudah reda, Anda boleh menghiburnya dengan kata-kata mesra. Dengan begitu dia merasa diperhatikan.

2. Beri Dia Dorongan
Terlebih bila dia sedang sedih karena ada masalah atau gagal mencapai tujuan. Pada saat seperti ini, dia butuh perhatian Anda. Pandai-pandailah menghiburnya dan mengakui keadaan dirinya. Setelah itu beri dia dorongan.

Buat dia bangkit kembali dengan mengatakan bahwa Anda sangat mencintainya dan dia adalah orang yang sangat baik. Cobalah untuk membuatnya lupa dengan kegagalannya dengan mengungkapkan keberhasilan-keberhasilan yang pernah ia capai.

3. Siap Membantu
Kalau sedang ada masalah, biasanya orang akan uring-uringan. Nggak enak makan, nggak enak tidur. Stres pun melanda. Dalam keadaan seperti ini, beri dia semangat dan tawarkan bantuan untuk memecahkan masalah.

Bila dia sudah dapat mengatasi masalahnya dan merasa lebih tenang, sampaikan kalimat pujuan yang manis, untuk membangkitkan rasa percaya dirinya.

4. Jangan Biarkan Dia Gila
Jika pasangan frustasi, jangan membuatnya kacau dengan memarahi atau menuding. Bila dia memutuskan untuk berbuat sesuatu yang diluar kendali, jangan menentangnya dengan kata-kata bernada tinggi.

Katakan, bahwa apa yang akan dilakukannya mungkin akan mempengaruhi hubungan Anda berdua, padahal Anda tak menginginkannya. Mintalah dia untuk memikirkan kembali keputusannya, sebelum masalahnya bertambah parah. Cobalah untuk membuatnya lebih tenang.

5. Katakan Cinta
Jangan pernah ragu untuk membuktikan rasa sayang dan cinta melalui ungkapan-ungkapan dan perhatian. Berikan semua itu ketika dia sedang membutuhkannya. Untuk itu, cobalah Anda menempatkan diri pada posisinya, jauhkan sikap egois.

Senin, 18 Januari 2010

Burger Ayam Sayuran


wes... susah ni mau nentuin menu apa yang enak buat santapan hari kalau lagi hujan...

gak perlu bingung dan repot... ini ada sedikit tips buat kalian cara buat burger sayur simpel dan mudah untuk dibuatnya.. selamat mencoba..

Bahan:

Burger:
200 g daging paha ayam (tanpa tulang dan kulit)
300 g daging dada ayam (tanpa tulang dan kulit)
1 kuning telur ayam
1 sdm susu bubuk
1 sdm tepung panir kasar
20 g bawang Bombay, cincang halus
1/2 sdt pala bubuk
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam
Saus:
1 sdm mentega
20 g bawang bombay, cincang halus
5 buah jamur champignon, bersihkan
1 sdm kacang polong beku
1 sdm tepung terigu
250 ml susu segar
1 sdm saus BBQ
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam

Cara membuat:
Burger:

Cincang halus daging paha dan dada ayam.
Bagi adonan menjai 4 bagian, bentuk menjadi bulat panjang dan sedikit pipihkan.
Masak burger dengan mentega hingga matang dan agak kering kedua sisinya.
Saus:

Tumis bawang bombay hingga layu.
masukkan jamur dna kacang polong, aduk hingga layu.
taburi tepung terigu, aduk hingga rata.
Tuangi susu, aduk hingga rata.
tambahkan bumbu, didihkan. Angkat.
Sajikan burger dengan Sausnya.

Ejakulasi Dini...

bagi anda yang mengalami ejakulasi dini.. ini adalah pembahasanya Oleh: Prof.DR.Dr. Wimpie Pangkahila, Sp. And, Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi

Banyak suami tidak peduli dirinya mengalami ejakulasi dini, sampai istrinya marah akibat tidak mendapatkan kepuasan seksual. Padahal, semakin dini, penanganan ejakulasi dini menjadi lebih mudah.

Kasus:

“Saya seorang suami umur 49 tahun, istri berusia 33 tahun. Saya sudah menikah selama 13 tahun dan mempunyai dua putri. Selama ini istri dalam berhubungan seks tidak mengalami orgasme. Ia tidak merasa puas, sehingga selalu marah-marah sehabis berhubungan seksual. Saya mengalami ejakulasi terlalu cepat, kurang lebih hanya 5 menit sudah keluar sperma. Yang ingin saya tanyakan adalah, apakah saya mengalami ejakulasi dini ringan atau berat? Berapa lamakah hubungan intim suami-istri yang normal berlangsung? Mohon dijelaskan bagaimana cara mengatasi ejakulasi dini ini agar hubungan seks dapat berlangsung lama dan istri bisa merasa puas? Apakah perlu obat-obat atau bantuan alat-alat seks? Dimanakah alamat praktik dokter sehari-hari?”

(E.P. Bekasi)

Jawaban:

Tetap Ereksi

Sayang sekali Anda baru merasa perlu mengatasi masalah seksual Anda setelah berlangsung sekian lama dan setelah istri marah. Tentu lebih baik kalau Anda menyadari masalah ini lebih awal, sehingga penanganannya menjadi lebih mudah.

Memang banyak orang yang mempunyai sikap seperti Anda, dengan berbagai alasan. Bahkan, ada pasangan suami istri yang membiarkan saja ejakulasi dini yang derajatnya sudah berat dan berlangsung sampai 5 tahun sejak menikah. Walaupun akhirnya mereka datang berkonsultasi juga, saya pikir sungguh sayang karena mereka membiarkan masalah itu sekian lama. Akibatnya, hubungan seksual diantara mereka tidak pernah berlangsung.

Pengertian ejakulasi dini ialah ejakulasi yang terlampau cepat terjadi karena ketidakmampuan mengontrolnya, sehingga pasangan tidak dapat mencapai orgasme. Tentu saja dengan syarat tidak ada gangguan seksual lain di pihak wanita.

Ejakulasi dini yang berat berarti ejakulasi telah terjadi sebelum penis mampu masuk ke vagina. Ejakulasi dini sedang berarti ejakulasi dini terjadi segera setelah penis dapat masuk ke vagina. Ejakulasi dini ringan berarti hubungan seksual sempat berlangsung, tetapi ejakulasi terjadi setelah berlangsung gerakan yang singkat.

Pria yang mengalami ejakulasi dini, tetap mampu mengalami ereksi penis yang baik. Namun, pria yang mengalami hambatan ereksi, cenderung mengalami ejakulasi yang cepat. Kedua keadaan ini harus dibedakan walaupun mungkin keluhan yang dialami sama, yaitu ejakulasi yang cepat.

Latihan Mengontrol

Hubungan seksual yang baik tidak diukur dengan berapa lama berlangsung, melainkan dengan kualitasnya. Kualitas hubungan seksual dianggap baik bila memuaskan kedua belah pihak.

Agar dapat berkualitas baik, fungsi seksual kedua pihak harus normal. Pria harus mempunyai fungsi ereksi yang baik dengan kemampuan mengontrol ejakulasi. Pihak wanita harus mempunyai fungsi perlendiran vagina dan ereksi klitoris yang baik pula.

Bila pihak pria mengalami ejakulasi dini, apalagi yang berat, tentu saja pasangannya tidak dapat mencapai orgasme dan kepuasan seksual. Inilah yang dialami oleh istri Anda, sehingga wajar bila dia marah-marah.

Ejakulasi dini dapat diatasi dengan menggunakan obat dan melakukan latihan mengontrol ejakulasi. Pada umumnya keberhasilan pengobatan dipengaruhi oleh derajat ejakulasi dini, lama terjadinya gangguan, dan reaksi terhadap obat yang bersifat individual.

Bagi yang melakukan latihan, tentu tergantung pada kedisiplinan melakukan latihan mengontrol ejakulasi

My Friends