Borneo

Google Translate

Kamis, 03 Desember 2009

Pengenalan dasar Alat -alat berat

ini ada sedikit penjelasan tentang alat-alat berat di pertambangan.
Dalam pekerjaan pertambangan di tuntut untuk menyelesaikan dengan cepat. Untuk itu perlu mempertimbangkan penggunaan alat-alat yang sesuai dengan kondisi pekerjaan yang bersangkutan. Hal ini tidak dapat kita hindari, mengingat pemanfaatan tenaga manusia secara manual dengan alat-alat konvensional sudah tidak efisien lagi.
Dalam buku ini penyusun mencoba memberikan pengertian dasar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan alat berat, terutama pada pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan pemindahan tanah. Beberapa hal yang di uraikan tentang pengertian dasar alat-alat dan pengenalan sifat-sifat tanah sehubungan dengan pekerjaan-pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis.
PENGENALAN DASAR ALAT
Faktor-faktor yang menentukan dalam penggunaan alat berat adalah:
Tenaga yang dibutuhkan (Power reguired)
Tenaga yang tersedia (Power available)
Tenaga yang dapat dimanfaatkan (Power usable)
Hubungan antara tenaga yang dibutuhkan, tenaga tersedia dan tenaga yang dapat dimanfaatkan adalah sangat penting diketahui, karena kita dapat menentukan beberapat kapasitas alat yang harus kita pilih untuk sesuatu pekerjaan yang dilaksanakan.
Beberapa hal yang mempengaruhi besarnya tenaga yang dapat dimanfaatkan dari alat berat di uraikan sebagai berikut :
Kesampaian Daerah (Accessibility)
Yaitu prasarana yang dipunyai pada daerah kerja. Apakah mudah dalam pengiriman alat-alat berat (peralatan mekanis). Seandainya tidak ada jalan yang tidak bisa ditempuh maka harus di buat terlebih dahulu dan ini akan akan berpengaruh terhdap biaya pemilikan alat (cost of ownership) dan biaya operasi (operating cost) dari peralatan mekanis tersebut.
Bila di daerah kerja terdapat sarana jalan, perlu diketahui terlebih dahulu kelas jalan, apakah jalan desa, atau jalan provinsi. Hal ini untuk menjaga daya dukung jalan sesuai dengan dipersyratkan untuk membawa alat mekanis ke daerah kerja.
Keadaan Tumbuhan (Vegetatian)
Keadaan pohon yang tumbuh pada medan kerja perlu diketahui, baik itu diameter pohon, jumlah poho, ketinggian rata-rata dan macam-macam pohon. Hal ini untuk mempertimbangkan pembukaan lahan medan kerja. Sehingga dapat ditentukan peralatan yang akan digunakan pembabatan pohon tersebut.


Cuaca (Climatic condition)
Pengaruh cuaca pada suatu daerah kerja perlu diketahui. Karena akan diperkirakan selama dalam satu tahun berlangsung hujan selama berapa hari. Pada waktu hujan penggunaan peralatan mekanis tidak dapat bekerja efektif bahkan tidak dapat digunakan sama sekali.
Ketinggian dan Temperatur (Altitude and Temperatur)
Ketinggian (Altitude)
Yang di maksudkan adalah lokasi/tempat kerja alat terhadap permukaan laut. Harus diketahui bahwa tempat kerja akan berpengaruh terhadap kinerja suatu alat. Makin tinggi suatu tempat kerja dari permukaan laut (pal-sea level), tekanan atmosfirnya semakin menurun. Karena tekanan atmosfir menurun maka kerapatan udaranya juga menurun, yang berakibat jumlah oksigen di tempat kerja tersebut juga berkurang. Hal ini akan berakibat menurunya power untuk mesin-mesin motor bakar “IC engine” (Internal Combustion Engine).
Untuk mengatasi masalah tersebut, alat-alat berat/berat yang digunakan harus dilakukan pengoreksian terhadap daya kuda (HP- Horse Power) dari alat berat tersebut. Untuk mesin 4 tak (Four Cycle Engine) akan menurun sebesar 3% dari Hp (horse power) pada permukaan air laut (sea level) setiap di pakai pada suatu daerah kerja dengan ketinggian 1000 ft pertama.
Untuk memperkecil adanya pengurangan tenaga/power (HP), maka pada mesin dilengkapi dengan “turbocharger” yang berfungsi memasok kebutuhan udara untuk mesin-mesin tersebut. Bila mesin menggunakan turbocharger maka koreksi terhadap Horse Power, Draw bar pull: DBP atau rimpul dilakukan apabila mesin dipergunakan pada suatu tempat yang mempunyai ketinggian lebih dari 5000 ft diatas pal (Permukaan Air laut).
Contoh :
Traktor roda ban (wheel tractor) 100 HP pada pal (permukaan air laut) bermesin 4 tak dilengkapi dengan “turbocharger”. Berapakah koreksi HP, Bila wheel tractor” tersebut di pakai pada ketinggian 15000 ft?
Jawab :
Koreksi HP pada 15000 ft=100 HP- (15000-5000)/1000 x 3% x 100 HP
= 100 HP-30 HP=70 HP

“taktor” bermesin 4 tak, pada gear pertama dapat menyediakan 30000 lb “draw bar pull” (DBP) pada pal (permukaan air laut). Berapakah DBP pada gear pertama apabila traktor tersebut dipergunakan pada satu medan kerja dengan elevasi 10000 ft di atas pal (permukaan air laut)?
Jawab :
DBP pada 10000 ft=30000 lb- (10000-1000)/1000 x 3% x 30000 lb
=30000 lb-8100 lb
=21900 lb

Temperatur (Temperatur)
Naiknya temperatur udara dapat menyebabkan efisiensi mesin menurun (engine efficiency). Bila temeperatur udara naik maka kerapatan (density) udara akan turun, hal ini menyebabkan mengecilnya jumlah oksigen yang berada pada setiap volume udara dan akan mengakibatkan efisiensi akan menurun.
Horse power (HP) mesin berubah-ubah sesuai dengan keadaan temperatur udara dan tekanan udara setempat. Horse power (HP) yang standar di dasarkan pada temperatur dan tekanan udara standar.
Pengaruh berkurangnya tenaga mesin akibat temperatur ini adalah: tenaga mesin berkurang sebesar 1% untuk tiap suhu udara naik 10o F diatas temperatur standar 60o F, atau tenaga mesin bertambah 1 % bila suhu udara turun tiap 10o F dibawah temperature standar 60o F.
Dengan demikian bahwa apabila alat berat digunakan pada daerah yang temperature dan tekanan udara berbeda dari standar maka HP mesin tersebut perlu dilakukan koreksi. Adapun rumus yang digunakan adalah:
Jalan angkut, kemiringan dan jarak (Haul road, grade and distance)
Keadaan jalan, jarak, kemiringan jalan dan daya dukung jalan akan sangat mempengaruhi kemampuan produksi alat angkut.
Jalan Angkut (Houl Road)
Jalan angkut ini harus dilihat keberadaannya, apakah becek ataukah kuat, atau cukup kasar permukaannya. Ini semua perlu di tinjau, karena keadaan jalan angkutan akan mempengaruhi besar kecilnya rolling resistance (RR) yang ditimbulkan oleh permukaan jalan angkut roda /ban peralatan pemindahan mekanis.
Kemiringan (Grade)
Grad adalah tanjakan dari jalan angkut, kelandaian atau kecuramannya sangat mempengaruhi produksi (output) alat angkut, sebap adanya kemiringan jalan (grade) menimbulkan tahanan tanjakan (grade rasistance) yang harus diatasi oleh mesin alat angkut.
Jarak Angkut (Distance)
Jarak angkut juga harus di pertimbangkan dalam menentukan kecepatan laju alat angkut tersebut. Kecepatan laju alat angkut makin cepat,maka produksi (output) alat angkut juga semakin besar dan ini bergantung pada gaya tarik (Rimpull-RP)yang tersedia pada mesin. Sedangkan gaya tarik (RP) besarnya di tentukan oleh adanya tahanan glinding (rolling resistance - RR) dan tahanan tanjakan (grade rasistance – GR) makin besar RP yang tersedia pada mesin maka kecepatan laju alat angkut juga makin cepat, sehingga produksi (output) alat angkut semakin besar.kecepatan laju alat angkut di samping ditentukan oleh gaya tarik (RP)pada mesin, juga di batasi oleh panjang maupun pendeknya jarak jalan angkut.
Siklus Produksi (Production cycle component)
Pada pemindahan tanah mekanis siklus produksi dapat meliputi:
Pemuatan (loading)
Pengangkutan (Hauling)
Penimbunan (Dumping)
Kembali (Return)
Menempatkan diri ( Spot)
Pemuatan (Loading)
Merupakan proses pemuatan material hasil galian oleh alat muat-loading equipment (Power shovel,back hoe drag line) yang di muatkan pada alat angkut (hauling equipment). Ukuran dan tipe dari alat muat yang dipakai harus sesuai dengan kondisi lapangan dan keadaan alat angkutnya. Yang berpengaru terhadap produksi (output) alat muat (loading equipment) adalah :
Jenis / tipe dan kondisi alat muat (termasuk kapasitasnya)
Jenis/ macam material yang akan dikerjakan
Kapasitas dari alat angkut (hauling equipment)
Pola muat
Skil dari operatornya
Pengangkut (hauling)
Merupakan pekerjaan pengangkutan material. Produksi (output ) dari pekerjaan pengangkutan ini dipengaruhi oleh:
Kondisi jalan angkutan nya
Banyak /tidak nya tanjakan
Kemampuan pengemudi
Dan hal-hal lain yang berpengaruh terhadap kecepatan dari alat angkut (hauling equipment)

Penimbunan (Dumping)
Merupakan pekerjaan penimbun material. Pekerjaan penimbunan dipengaruhi oleh kondisi tempat penimbunan, mudah atau tidaknya maneuver alat angkut tersebutselama melakukan penimbunan, dan ini dipengaruhi dan ini dipengaruhi oleh :
Cara melakukan penimbunan (side dump,rear dump atau bottom dump)
Kondisi dari material yang akan di tumpahkan (fragmentasi dan kelengketannya).
Kembali (Retrun)
Merupakan pekerjaan dari alat-alat angkut untuk kembali lagi ke tempat pemuatan setelah menumpahkan muatan pada dumping site (Tempat penimbunan). Jadi waktu untuk kembali (retrun time) juga dipengaruhi oleh hal-hal yang sama dengan waktu untuk mengangkut (hauling time).
Penempatan diri (spot)
Merupakan penempatan diri dari alat angkut (haulage unit). Cara dan mudah tidaknya haulage unit (missal truck) menempatkan diri untuk dimuati oleh alat muat (loading equipment), ditentukan oleh:
Jenis alat muat (loading machine)
Lokasi atau posisi alat muat (Loading equipment).

1 komentar:

abdular mengatakan...

wah nambah wawasan, saya juga baru bekerja ditambang jadi tambah-tambah wawasan nich

My Friends