Borneo

Google Translate

Rabu, 28 April 2010

Ketawa bareng yukKK....

kali ini mau post yang lucu-lucu ah, karena hari ini aku strees banget...
jadi sekarang waktunya ketawa...



Tidak Punya Jam

Seorang pengendara mobil berhenti di tepi jalan kecil yang teduh untuk tidur karena habis menyetir sepanjang malam. Ketika akan menyandarkan tubuhnya di kursi yang sandarannya direbahkan, seorang pelari pagi mengetik jendelanya untuk menanyakan pukul berapa. Dengan mata merah dia melihat jam tangannya dan menjawab waktu sudah menunjukkan pukul 8.

Setelah akhirnya bisa terlelap, tiba-tiba dia dibangunkan oleh pelari lainnya yang mengetuk jendelanya.

"Pak, Anda punya jam?" tanyanya.

Setelah melihat jam tangan sekali lagi, dia memberi tahu orang itu sudah pukul 8.30.

Karena tidak ingin tidurnya terganggu lagi, dia menulis

"Saya tidak punya jam," pada secarik kertas dan menempelkannya pada jendela supaya semua orang bisa melihat dan membacanya.

Sekali lagi dia terbaring untuk mengulangi tidur yang sangat dibutuhkannya. Beberapa menit kemudian seorang pelari lain lagi datang dan mengetuk-ngetuk jendela mobilnya.

"Hai, Pak," kata si pelari, "sekarang pukul sembilan kurang seperempat."


Reuni

Darsono, Wardi, Sugeng dan Jono janjian mengadakan reuni di Restoran CJDW. Sambil makan, mereka berempat ber-bincang² sambil bernostalgia. Setelah makan Darsono pamit meninggalkan teman²nya sebentar untuk nyanyi karaoke, "Minta lagu apa Rek? Last Kiss tah?"

Sambil mendengarkan Darsono nyanyi, teman²nya melanjutkan obrolan mereka. "Bagaimana anak anakmu Geng?" tanya Wardi ke Sugeng. Sugeng bercerita: "Oo, baik² saja, anak saya kan dua. Yang cewek ikut suaminya jadi Kapolres di Medan. Sedangkan yang cowok sudah jadi boss, pabriknya dua, pabrik sepatu dan pabrik mie. Tapi ya gitu..., saya yang jadi bapaknya saja ndak pernah dibelikan motor sama sekali, eeeh... pas kemarin pacarnya ulang tahun dibelikan BMW 318i gress."

"Lha kalau anakmu War?" Wardi pun bercerita, "Anakku tiga cowok semua, yang dua kerja di Amerika, yang bonthot sekarang sudah jadi direktur developer rumah. Tapi agak gendeng juga anak saya yang bonthot ini. Rumah bapaknya sudah doyong dibiarkan aja, tapi waktu kemarin pacarnya ulang tahun di belikan rumah baru."

"Kalau kabar anakmu bagaimana Jon?" Sekarang Jono yang cerita, "Anak saya empat, cowok satu, cewek tiga. Sekarang sudah pada mandiri. Yang paling sukses ya anakku yang cowok. Sekarang jadi pialang saham. Cuman ya agak nggak bener juga. Lha... saya ini nggak pernah di kasih uang sama sekali, tapi kemarin waktu pacarnya ulang tahun di kasih deposito 100 juta."

Setelah Jono cerita, Darsono selesai karaoke, "Nyritain apa sih Rek?". "Ini lho Dar, pada nyritain anaknya, gimana anakmu Dar?" tanya Jono. Setelah nyalain rokok, Darsono mulai cerita:

"Anakku cuma satu, tapi payah. Aku ingin dia jadi ABRI, eeeh malah jadi bencong.

Sudah lima tahun dia buka salon, dari dulu sampek sekarang ya teteeep aja nyalon. Tapi meskipun bencong dia tetep anak ku. Apalagi dasarnya anaknya itu baik, pergaulannya luas dan sayang sama bapaknya.

Setiap dapat rejeki saya pasti diberi. Kemarin pas dia ulang tahun, ada temannya yang ngado BMW 318i gress, rumah baru, dan deposito 100 juta. Dia bilang semua itu buat bapak saja, dia
tetep seneng buka salon saja katanya.


WC di Pesawat Terbang

Seorang pria yang sedang mengadakan perjalanan dengan pesawat terbang tiba-tiba ingin buang air. Akan tetapi setiap kali ia pergi ke toliet, selalu saja toilet itu terisi. Seorang pramugari melihat keadaan ini, ia lalu menganjurkan pria tadi untuk menggunakan toliet wanita dengan catatan tidak menekan tombol-tombol yang ada di dekat toliet tersebut.

Ternyata tombol-tombol itu memang ada didekat tissue, pada tombol-tombol itu tertulis huruf "WW" .."WA".."PP".."ATR"...

Karena penasaran, pria tadi tidak mengindahkan pesan sang pramugari dan mencoba untuk menekan tombol-tombol itu. Dengan hati-hati ia menekan tombol "WW" dan seketika air hangat menyemprot pantatnya. Dalam hati ia berkata,

"Oh rupanya tombol ini berarti Warm Water (air hangat...), untuk cebok. Wah enak ya perempuan kalau ke toliet."

Karena ia masih penasaran, lalu ia mencoba menekan tombol "WA" dan seketika bertiuplah udara hangat (Warm Air) untuk mengeringkan pantatnya yang basah. "Aha...", ia berpikir, "tidak heran kalau perempuan betah berlama-lama didalam toilet dengan pelayanan seperti ini...!!"

Lalu ia menekan tombol "PP" dengan sangat berhati-hati sambil mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi. Sebuah bantalan bedak (Powder Puff) keluar dari samping lalu membedaki pantatnya yang sudah kering dengan bedak halus.

"Man...this is great, sangat hebat pelayanan seperti ini !!!", ia berkata dalam hati. Kemudian ia menekan tombol "ATR". Tahu-tahu ia bangun dan tersadar di sebuah kamar rumah sakit dan ditangannya telah menempel selang infus. Ia sangat heran, lalu ia bertanya kepada perawat yang sedang bertugas. Ia menerangkan bahwa yang ia ingat adalah ia sedang berada di dalam toilet wanita di dalam pesawat.

Sang perawat kemudian menjelaskan,"Ya...anda pasti sedang menikmati pelayanan dipesawat yang ditujukan untuk perempuan sampai ketika anda menekan tombol ATR yang artinya adalah Automatic Tampon Removal (pelepas pembalut otomatis) dan buah zakar anda tertarik oleh alat itu...."

5 komentar:

Oby Syam mengatakan...

ahhahahahah
lucu lucu sob
thx dah sharing :)

Freedom Borneo mengatakan...

thx.. akang Oby..

hehehhe........

Unknown mengatakan...

kunjungan balasan bang

http://aby-umy.blogspot.com/

Freedom Borneo mengatakan...

thx ya kaka mariosy, dh mau smpat ngeluangin waktunya ke blog saya..

hehhehe

Ketapang Insight mengatakan...

Balasan kunjungan lor.............
makasih atas kunjungan nye kemaren .....

My Friends