Borneo

Google Translate

Rabu, 05 Mei 2010

Musuh Dalam Selimut, Pagar Makan Tanaman, Menggunting Dalam Lipatan

Musuh Dalam Selimut, Pagar Makan Tanaman, Menggunting Dalam Lipatan,


Tadi pagi, Waktu saya duduk dekat teman saya, kami bercerita tentang pengalaman-pengalaman kami ternyata teman saya ini memiliki sebuah kisah persahabatan yang dibilang kurang sukses, akhirnya saya minta dia menceritakan pengalaman yang seperti apa yang di alaminya.
dengan seijinnya saya mencantumkan profil teman saya ini, namanya dedi


ni fotonya ganteng bukan hehehhe....
kembali kecerita setelah sedikit mengorek-ngorek informasi baru lah terungkap bagai mana kisahnya.




Persahabatan ini bermula dari SMP, dimana masa-masa itu adalah masa-masa yang menyenangkan, dimana kami tertawa bersama dan berain bersama. Hingga akhirnya kami lulus SMA, pertemanan kami tetap terjalin aku tetap melanjutkan kuliah dan kedua sahabat saya bekerja.
Panggil saja sahabat saya itu Suryo (Nama samaran) dan aryo (Nama samaran), dan aku sendiri dedi walau pun kami sekarang jarang bertemu tetapi persahabatan kami tetap terjaga. Waktu terus berjalan sampai dimana malam peristiwa itu terjadi.
Pada malam itu saya berencana untuk membeli buku, Karena itu saya mengajak teman saya suryo untuk menambahkan saya, malam itu terasa berbeda sekali tidak seperti malam-malam biasanya, entah perasaan aneh apa ini yang saya rasakan, saya tidak menghiraukannya. Pas sudah bertemu sama suryo dia mengajak saya kewarnet untuk mendownload lagu, saya sih ok – ok saja untuk pergi ke warnet, tidak lupa juga dia mengajak aryo untuk ke warnet apa lagi aryo baru punya motor yang baru 3 bulan dibeli dengan uang kerjanya.
Akhirnya saya membonceng suryo, dan aryo memakai motornya. Sesampainya di warnet akhirnya kami bertigapun membuka satu buah computer dimana saya dan aryo diminta tolong oleh suryo untuk mendownloadkan dia beberapa lagu, “ oh ya yo, pinjam kunci motor kau donk bentar, mau benerkan keypet hp ku ni lagi macet” kata suyo sambil menjulurkan tangannya ke aryo, aryo pun dengan segera memberikan kuncinya, “ ded, yo, aku di SMS teman ku ni, katanya mau ngajak main music, aku tak tolong ama kalian ye tak downloadkan lagunya ye” , dengan lugunya kami pun mengiyakannya. Suryo keluar sebentar membelikan minuman, dan masuk kembali.“ni ded, air untuk kalian berdua, dan ni uang untuk bayar warnetnye ye” kata suryo sambil mengulurkan air, uang dan kunci motor yang dipinjamnya tadi. Didalam hati ada rasa aneh sama suryo, tumben dia mau teraktir kami beli air biasanya selalu kami yang menteraktirnya. Setelah suryo pergi, dan download lagupun selesai kami pun bayar biling, dan pergi ke luar warnet. Alangkah terkejut dan pucat wajah aryo, jikala dia tidak melihat motornya di tempat yang dia parker tadi “Ded motor ku mane?” dengan keadaan panik aryo bertanya kepada ku, mungkin karena ini hanya bercandaan dari suryo jadi saya berpikir kalau ini adalah ulah dari suryo,” mungkin ini kerjaan dari suyo jail kali, mungkin jak dia sembunyikan motor kau di samping ruko” dengan nada sedikit bercanda saya membalas pertanyaan aryo.
Setelah dicari disana sini ternyata motor tersebut yang semula dikira hanya disembunyikan ternyata tidak ada, wajah aryo pun makin bertambah pucat, dengan inisiatif saya mengajak aryo untuk mencari motornya di deret jalan yang kami lalui, kami bertanya kepada kepada orang-orang yang ada dijalan tersebut ternyata tidak satu orang pun melihatnya. Akhirnya kami pergi ke pos polisi terdekat untuk melaporkannya, sesampai disana saya mengabari suryo bahwa motor aryo hilang, dan tidak beberapa lama pun suryo datang, lalu kami dari pos polisi langsung dibawa ke polres untuk pengajuan kasus pencurian.
Dengan setatus aryo sebagai korban, saya dan suryo sebagai saksi, selang satu hari dari kejadian malam itu, suryo mengundang saya kerumahnya untuk berpamitan , yang dimana rencananya suryo mau berangkat ke kota Pontianak, untuk melamar kerja. Setelah seminggu kemudian tanpa sengaja saya melihat abang suryo ini menggunakan motor yang mirip sekali dengan motornya aryo yang hilang, lalu saya pun membertahu aryo “ yo, aku ada llihat abang suryo, bawa motor mirip dengan motor kau” “ eh yang benar bah yum tar kita kerumahnya” balas aryo, lalu kami pun sepakat bahwa kami pergi bersama-sama kerumah suryo. Sesampainya disana suryo menyambut kami, dengan wajah yang sedikit pucat dan gaya bicara yang terbata-bata mungkin terkejut dengan kedatangan kami berdua. Setelah ngobrol – ngobrol ternyata suyo kemarin tidak jadi pergi ke Pontianak melainkan kekendawangan , setelah kami mengorek informasi tentang motor barunya dan ternyata motor baru yang dia dapat dari hasil menjual binatang tokek yang didapatnya disana seharga 25 juta menurut penuturannya.Setelah beberapa lama disana kami bertiga sepakat untuk ketemu kembali jam 9 malam untuk bertemu.Jam menunjukan pukul jam 9 malam yang artinya kami pun bertemu kembali, waktu itu saya bersama suryo pergi menuju rumah aryo, dengan menggunakna kendaraan masing-masing yang dimana suryo memakai motor barunya.
Sesampai durumah aryo ternyata disana aryo tidak sendirian tetapi muncul 3 orang yang berpenampilan besar tinggi dan urak-urakan. Sesampai disana salah satu dari 3 orang tersebut menghampiri suryo dan langsung bertanya "Motor baru bang?” Tanya orang tersebut “iya om” balas aryo tinya hanya disitu orang itu bertanya lagi “ Belinya dari hasil jual tokek ya?” suryo mulai panik , tau dari mana orang tersebut kalu suryo beli motor dari hasil jual tokek , suryo hanya diam saja, dengan wajah pucat, dan dingin suryo pun mulai gelisah, tanpa basa basi orang tersebut menyuruh suryo agar membawa motornya dibawa ketempat yang agak terang, setelah di lihat dengan saksama orang tersebut bertanya dengan nada sedikit tinggi “ ini motor aryokan?” dengan gagap aryo menjawab kalu motor tersebut bukan milik aryo tetapi miliknya, akhirnya suryo dan motornya di bawa ke kantor polisi untuk di mintai keterangan, setelah kejadian malam itu saya baru tahu kalau 3 orang tersebut adalah intel yang melacak kasus pencurian tersebut.Akhirnya setelah mengalami berbagai peroses ternyata suryo dinyatakan bersalah, atas pencurian motor.Saya masih belum percaya bahwa ternyata sahabat saya sendiri pelakunya, tetapi apa boleh buat semua bukti mengarah kepadanya, dan setelah peroses persidangan ternyata suryo pitutuskan bersalah dan dijatuhkan hukuman penjara.


dari ceritra teman saya tersebut ternyata, walaupun kita sudah bersahabat bertahun-tahun tapi jika persahabatan itu didasari dengan sebuah penghiyanatan, maka sia-sialah persahabatan itu.
Kejahatan bukan hanya ada dari niat sang pelaku tapi waspadalah waspadalah, pesan bang napi tuh.
kalau dari bang Borneo bah pantun mah.

lengan pak mahmud, kelihatan kurus.
lengannye kurus, banyak tingkahnye.
mulailah sesuatu dengan hubungan yang tulus.
karna hubungan yang tulus,dapat berkahnye.

5 komentar:

Habibie mengatakan...

Mantap ceritanye,, Join Habibiezone.wordpress.com.

Freedom Borneo mengatakan...

wes, kisah nyata tu te..........

hehehe

San-san mengatakan...

ih, knapa ya ada shabat yg kayak gtu... katanya sahabat tapi nikam dari belakang....

Freedom Borneo mengatakan...

sebener'y bah, dk semua shabat yg kayak gtu.....

tpi yg itu bah, kalau sahabat yg awal'y emng dh gk baik...

Anonim mengatakan...

bgus....
jd followers juga ya di,,,

farizprabowo.blogspot.com

thx n see ya...

My Friends